"TULISAN RINGAN SEORANG GURU YANG SENANTIASA BELAJAR"

@LPMP Prov DKI Jakarta, 19 desember  2017 sebuah catatan ringan
WORKSHOP PEMBUATAN MEDIA LITERASI@LPMP PROV DKI JAKARTA

Hari ke dua dalam sebuah event workshop pembuatan media literasi bagi sekolah model jenjang SMP di DKI Jakarta ku awali pagi ini dengan sebuah semangat inovasi tiada henti. Tanpa sengaja ketika kulewati selasar antar ruang menuju ruang Aula Mitra Nusantara di LPMP, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 08.07 WIB dengan sedikit tergesa-gesa aku berjalan bersama teman-teman se-kamarku untuk segera menuju ruang pertemuan, aku bertemu dengan seorang ibu yang bertanya tentang kebenaran lokasi ini. Beliau menyebutkan bahwa dirinya berasal dari “lingkar pena” dan ada kegiatan di LPMP. Kutunjukkan padanya lokasi yang ingin ditujunya. Sekilas kesanku, sosoknya yang kecil mungil dengan kelincahannya  ditambah dengan “Lingkar pena” yang terucap dari bibir mungilnya,  pastilah sosok yang penuh talenta kreativitas.
Sebelum acara di mulai, kuberanikan diri untuk berkenalan dengan beliau dan sedikit menggali tips-tipsnya dalam mengembangkan kebiasaan menulis. Kusempatkan membaca sedikit jurnal lingkar pena dari browser dan kudapati banyak tokoh-tokoh penulis yang sangat aku gemari disana, Kang Abik salah satunya. Aku adalah penggemar berat karya-karya Kang Abik (Habiburrahman El Shirazi). Buku-buku karyanya selalu aku koleksi dan menjadi bacaan wajib yang senantiasa ku programkan untuk memilikinya setiap kali terbit.
Setiawati Intan Savitri atau biasa dikenal dengan nama lain Izzatul Jannah, beliau memperkenalkan dirinya. Sosok kecil mungil yang tadi ku jumpai di selasar ruang, ternyata juga sudah memiliki banyak karya. Walau aku agak kurang familiar dengan namanya (tentunya karena keterbatasan wawasanku), ternyata sudah memiliki banyak karya fiksi yang sungguh menggugah keinginanku untuk berburu karya-karyanya. Salah satu yang menggelitik keinginanku adalah buku yang berjudul “perempuan suamiku” , apa ya isi novel tersebut ?
Ragam Menulis, Tips dan Trik memotivasi Siswa untuk Menulis adalah materi yang dibawakannya dari jam 08.00-12.00 WIB, empat jam yang sangat kurang untuk dapat menggali berbagai tips dan trik yang dimilikinya untuk memotivasi siswa menulis. Kemampuannya dalam mengelola kelas, menjadikan kelas kami hidup dengan berbagai ketrampilan baru dalam membuat pantun,membuat cerita tandingan dari cerita yang pernah kami baca (happy ending/akhir yang bahagia versus akhir yang sedih) hingga membuat program literasi sekolah selama satu semester. Sebuah tips sederhana yang beliau berikan untuk membiasakan menulis adalah “jadikan kebiasaan menulis seperti “ngemil”. Aneh memang ketika terlintas pertama kali bagaimana menulis menjadi kebiasaan seperti ngemil makanan, namun terbayang bahwa sejatinya beliau ingin menanamkan bahwa menulis adalah sebuah kebutuhan seperti halnya makan. Sehingga mau tidak mau kita akan meluangkan waktu untuk menulis karena menulis menjadi sebuah kebutuhan. Sungguh sebuah pengalaman belajar yang baru untuk mengasah kemampuan kami dalam menulis.
Beberapa qoutes nya tentang menulis yang cukup menginspirasi antara lain menulis itu melegakan juga menyehatkan, menulis itu kesenangan, menulis adalah berbicara, menulis juga berbagi dan mewariskan. Dengan menulis kita dapat berbicara dan berbagi cerita tentang apa saja yang kita alami atau kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sebuah kegiatan menulis maka kita  memperoleh kesenangan tertentu karena bisa mengeluarkan “uneg-uneg”/ beban fikiran maupun persoalan-persoalan yang mengganggu fikiran sehingga perasaan menjadi lega dan dapat menyehatkan jiwa si penulis. Sejarah juga membuktikan bahwa kalau kita ingin berumur panjang maka menulislah karena lewat karya-karya kita maka nama kita akan senantiasa terpatri abadi tak lekang dimakan zaman.  Semoga aku bisa menjadi seorang penulis seperti mereka-mereka yang telah banyak berkarya.
BERSAMA TIM LITERASI SEKOLAH MODEL DAN SEKOLAH IMBAS