Tak dapat dipungkiri bahwa merebaknya pandemi Corona mengakibatkan dilakukannya social distance bagi seluruh aspek kegiatan manusia terutama di daerah yang menjadi zona penyebaran virus, hal ini mengakibatkan berbagai aktivitas yang semula bisa dilakukan bersama-sama dalam satu lokasi menjadi ditiadakan. Salah satu aktivitas rutin bulanan bagi guru-guru mata pelajaran IPS di Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Utara adalah mengadakan kegiatan MGMP yang biasanya dilakukan di sekolah-sekolah secara bergilir di antara 3 Kecamatan (Cilincing-Koja dan Kelapa Gading). 
Guru-guru berlatar belakang  mata pelajaran IPS yang hadir dalam setiap kegiatan tersebut umumnya bervariasi antara 40 hingga 80 an orang yang merupakan perwakilan dari setiap SMP baik Negeri maupun Swasta di wilayah II Kota Jakarta Utara. Kehadiran para guru tersebut merupakan bukti bahwa guru ingin senantiasa belajar dan mengupgrade kompetensi dirinya melalui berbagai sharing metode mengajar maupun pengalaman terbaik lainnya yang kelak dapat diterapkannya di sekolah masing-masing. 
Kerinduan berkegiatan MGMP tidak dapat dipungkiri merupakan sebuah kerinduan akan berbagi metode yang tepat yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Seiring dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh (PJJ) maka menuntut guru lebih kreatif dan inovatif memilih metode pengajaran terhadap peserta didiknya walaupun pemilihan metode tersebut dilakukan di rumahnya masing-masing (WFH). 
 

Kegiatan penugasan yang diberikan kepada peserta didik dengan jenis penugasan yang itu-itu saja menimbulkan kebosanan pada peserta didiknya, hal ini menuntut guru lebih kreatif dan inovatif dalam merancang metode pembelajaran serta penugasan yang tepat dan variatif. 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka WAG MGMP IPS menjadi salah satu sarana yang bisa digunakan untuk saling bertukar model pembelajaran  dan penugasan guru-guru IPS di Jakarta Utara. Berbagai bentuk penugasan yang diberikan umumnya oleh guru-guru  antara lain penggunaan google classroom, google form, menonton tayangan TVRI, mengunakan blog guru sebagai media pembelajaran, maupun conten-conten gratis seperti rumah belajar, www. sekolah.mu, dan berbayar lainnya seperti ruang guru dll. Bahkan aplikasi sederhana yang dapat menjangkau semua siswa adalah penggunaan WAG kelasnya telah pula dilakukan. Pun kerinduan bertemu peserta didiknya dilakukan melalui video conference menggunakan aplikasi zoom meeting, skype dll. 
Sungguh sebuah hikmah pelajaran yang dapat dipetik dari setiap kejadian termasuk kejadian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi setiap manusia yang mau terus memperbaiki diri. Semoga wabah ini segera berakhir ...karena obat rindu yang paling mujarab adalah bertemu dan bertatap muka.