Dengan langkah tergesa-gesa, Adinda, yang seorang ketua organisasi Klub Peneliti Ilmu-Ilmu Sosial di kampusnya menuju ruang Dekan karena harus meeting terkait akan dilaksanakannya program kajian etnografi masyarakat adat dayak beberapa hari lagi. Setelah hampir 2 jam meeting dengan Dekan, akhirnya Adinda pun bersiap-siap untuk rapat persiapan akhir dengan tim kerjanya di organisasi.
Adinda:"gimana sudah kumpul semua khan?"(adinda mengawali rapatnya)
Cindy : lengkap din, ok gmn nih persiapan buat lusa ?
Rapatpun berlangsung dengan pembahasan poin-poin yang harus dibawa saat kajian. Akhirnya hari pelaksanaan kajian etnografi masyarakat adat Dayakpun berlangsung dengan keseruan dan kesuksesan dimana tujuan utamanya mengenal lebih dekat masyarakat adat Dayak dan menggali tradisi mereka berhasil dilakukan oleh seluruh peserta kajian. Peserta kajian tidak hanya berasal dari satu fakultas saja namun terdiri dari beberapa fakultas yang memiliki minat yang sama terhadap penelitian ilmu-ilmu sosial. Di antara peserta ada seorang mahasiswa senior yang sering menjadi tempat bertanya bagi Adinda. Dia adalah Abdi, mahasiswa fakultas hukum semester 7 di kampus mereka. Abdi adalah sosok yang dewasa, smart, humble, ringan tangan mau menolong sehingga banyak mahasiswi yang menyukai karakternya. Bagi Abdi hidup harus bisa memberi manfaat bagi sesama. Awalnya Adinda bertanya terkait prosedur pengajuan proposal ke institusi namun semakin lama diskusi mereka menjadi makin intens.
Tanpa di sadari oleh keduanya, tumbuhlah benih-benih cinta dari seringnya mereka berkomunikasi baik langsung maupun menggunakan hp.
#
Tidak satu haripun Abdi absen dari menyapa Adinda, seolah menjadi sebuah kebiasaan maka pagi nya selalu diawali dengan sapaan untuk Adinda, demikian sebaliknya jika Abdi belum menyapanya melalui WA maka Adinda akan mengirimkan ucapan selamat pagi dan doa untuk mengawali aktivitas pagi hari itu. Tak puas hanya melalui tulisan seringkali mereka akan melanjutkan diskusi mereka melalui video call atau lewat panggilan tanpa video. seolah bahan diskusi diantara mereka tidak ada habisnya. selalu ada tema yang dibahas di setiap harinya. Walau kesibukan keduanya tak juga bisa dibilang sedikit namun mereka selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi dan bertukar fikiran.
Entah kapan tepatnya waktu jadian diantara keduanya. Hubungan mereka berdua menjadi hubungan sepasang kekasih. Panggilan khusus pun diantara keduanya menjadi lebih mesra. Tidak lagi memanggil dengan panggilan Kakak atau Abang Adik namun sudah menggunakan panggilan sayank. Suatu waktu Abdi sepulang dari kegiatannya ingin menumpahkan rasa rindu maka bertemulah mereka sambil melepaskan kepenatan menghirup udara segar di kawasan pegunungan. Setelah hari itu, di hari-hari berikutnya mereka kerap menghabiskan waktu bersama.
Abdi selalu mendukung/mensuport karier keorganisasian Adinda, dalam beberapa event bahkan Abdi meluangkan waktunya untuk mendampingi Adinda dalam kiprah keorganisasiannya.
Hingga suatu hari, saat Abdi tak memberi khabar, Adinda mengirimkan pesan ke ponselnya Abdi, terjadilah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya ....
#bersambung
0 Komentar